UPDATETERKINI.ID, Jakarta-Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menerima kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) XXV TA 2025 Lemhanas RI di Balai Kota DKI Jakarta.
Pramono menekankan, Jakarta merupakan tempat terbaik untuk mempelajari hilirisasi non-tambang dan stabilisasi pasokan, khususnya komoditas pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pramono juga membagikan pengalaman dan pandangannya mengenai berbagai upaya yang telah dilakukan Jakarta dalam menghadapi tantangan transformasi menuju kota global. Ia juga mengapresiasi inisiatif Lemhannas RI yang mengangkat tema penting, yaitu hilirisasi dan kemandirian ekonomi menuju Indonesia yang berdaya saing global. Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan komitmen Jakarta dalam memperkuat daya saing di berbagai sektor ketahanan daerah.
“Kalau bicara soal hilirisasi, apalagi dalam konteks stabilisasi pasokan, Jakarta sebenarnya bisa menjadi tempat belajar yang sangat baik. Saya ambil contoh sederhana: saat Iduladha lalu, jumlah sapi yang disembelih di Jakarta mencapai sekitar 71.000 ekor, padahal prediksi awalnya hanya 64.000 hingga 65.000 ekor. Hal ini terjadi karena selain harga beli yang terjangkau, distribusi hewan kurban juga merata,” jelas Gubernur Pramono.
Ia juga menyoroti ketahanan pangan di Jakarta, khususnya keberhasilan menjaga stabilitas harga beras. Ia menyebut proses hilirisasi pangan di Jakarta telah berlangsung lama dan konsisten. Buktinya, salah satu BUMD DKI Jakarta, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya, sukses memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas harga melalui kerja sama lintas daerah.
“Food Station bekerja sama dengan daerah-daerah penghasil beras seperti Karawang, Lampung, dan Kabupaten Kediri. Konsumen di Jakarta sudah cukup besar dan aktif. Maka dari itu, Jakarta menjadi contoh baik dalam praktik hilirisasi non-tambang atau yang tidak berbasis sumber daya alam,” tambahnya.
Lebih jauh, Gubernur Pramono menekankan, jika berbagai aspek ketahanan di Jakarta dapat terus diberdayakan, maka hal ini bisa menjadi strategi efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
“Apalagi Jakarta kini tengah bertransformasi menjadi kota global, sehingga program dan kebijakan yang diterapkan pun harus berskala internasional. Berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta bisa menjadi bahan studi para peserta P3N Lemhannas, untuk kemudian dirumuskan solusi yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga Jakarta,” ungkapnya.
Di sisi lain, Gubernur Lemhannas RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily, menjelaskan, program P3N bertujuan memperkuat kapasitas kepemimpinan tingkat nasional dalam mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI menuju Indonesia Emas 2045. “Oleh karena itu, kunjungan SSDN P3N Lemhannas RI kali ini difokuskan untuk berdiskusi mengenai upaya hilirisasi yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta,” ujarnya.
Menurut Tubagus, sebagai kota global, Jakarta memiliki peran strategis untuk mengolah komoditas mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi. “Banyak kebijakan pemerintah pusat yang didukung secara konkret oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai bagian dari sistem pemerintahan nasional. Maka dari itu, untuk studi dalam negeri tahun ini, kami memilih DKI Jakarta sebagai fokus utama,” ungkapnya.
(Ade)