UPDATETERKINI.ID, Jakarta-Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, meninjau pelaksanaan layanan cek kesehatan gratis (CKG) di Puskesmas Pulogadung dan Puskesmas Pembantu Jati Dua, Jakarta Timur, Senin, 10 Februari 2025.
Pj Gubernur mengatakan, CKG ini merupakan salah satu program strategis pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Turut mendampingi Plt. Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta Hendra Hidayat, serta Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati.
Pj. Gubernur Teguh mengatakan, PKG ini merupakan salah satu program strategis pemerintah pusat untuk mendeteksi lebih awal berbagai penyakit. Program ini memberikan layanan konsultasi gratis terhadap hasil pemeriksaan yang diberikan. Ia juga menyebut, seluruh puskesmas di Jakarta telah terintegrasi dengan layanan Satu Sehat Mobile (SSM).
“Kami memiliki 292 puskesmas pembantu yang siap menyukseskan pelaksanaan PKG ini. Nantinya, bisa kita integrasikan dengan layanan Satu Sehat dan BPJS,” ujar Pj. Gubernur Teguh, Senin (10/2).
Lebih Lanjut, Pj. Gub Teguh menambahkan, terdapat kuota pelayanan sebanyak 30 orang yang disediakan di setiap puskesmas. Oleh karena itu, ia menginstruksikan jajarannya untuk terus mengawal kegiatan dan meninjau setiap titik puskesmas yang melayani PKG, serta meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
“Dari yang kita cek di Puskesmas Pulo Gadung Alhamdulillah lancar dan berjalan dengan baik. Selain itu, petugas di puskesmas juga siap membantu pendampingan alur PKG ini. Seperti untuk pendaftaran dan mendapatkan nomor antrian. Ini nanti akan kami buatkan standarisasinya,” jelas Pj. Gubernur Teguh.
Selain itu, ia juga melihat respon baik dari masyarakat terhadap pelayanan PKG. Menurutnya, sosialisasi yang masif kepada masyarakat perlu terus dilakukan agar semakin sadar pentingnya PKG.
“Kami akan menguatkan koordinasi bersama seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah agar masyarakat tahu terkait program ini. Harapannya, masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesehatan dan terdeteksi dini jika ada masalah atau penyakit. Adapun setelah itu bisa dilanjutkan pengobatan dan perawatan kesehatannya,” imbuh Pj. Gubernur Teguh.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menambahkan, program PKG memiliki kategori peserta sesuai usianya. Ada kelompok bayi baru lahir (usia 2 hari), balita dan anak prasekolah (usia 1-6 tahun), dewasa (usia 18-59 tahun), serta lanjut usia (di atas 60 tahun). Ani menyebut, masing-masing kelompok usia memiliki jenis pemeriksaan yang berbeda-beda.
“Intinya, pemeriksaan dilakukan berdasarkan berat dan tinggi badan, lalu lingkar perut untuk dewasa, pemeriksaan gula darah, hemoglobin, kemudian pemeriksaan kesehatan gigi. Kalau ada risiko, kita akan melanjutkan dengan cek hasil laboratorium dan urium gratinin dan HIV. Selain itu, ada pemeriksaan IKG apabila ada risiko, serta deteksi dini untuk kanker payudara menggunakan pemeriksaan sadanis, kanker paru dan kanker serviks menggunakan IVA test,” pungkas Ani Ruspitawati.
(Eduardus)