UPDATETERKINI.ID, Jakarta-Kecelakaan maut angkot KWK yang menabrak pejalan kaki di Jalan Tipar sukapura semper depan perumahan Gading Griya Lestari dekat Rumah sakit Islam mengaku sebagai sopir cadangan (sopir tembak), Kamis (24/10/2024)
Pengendara angkot tersebut masih dibawah umur, berumur 15 tahun tidak memiliki surat surat lengkap bahkan identitas karena yang bersangkutan masih dibawah umur, Sopir dibawah umur ini mengatakan dia diizin kan mengendarai kendaraan angkot ini karena dia sebagai sopir batangan.
“Saya hanya sopir batangan (sopir tembak) disuruh untuk bawa aja mobil nya,” ujar Hardiansa kepada wartawan.
Dia juga mengaku sudah melakukan kegiatan ini selama 3 bulan mengendarai angkot KWK.
Pada saat ini sopir dibawah umur ini sedang diamankan di Pos polantas Cilincing di Jalan Akses Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Sebelumnya KWK 03 jurusan cakung-semper yang dikendarai Hardiansa menabrak pejalan kaki yang bernama Sukarman (56) sekira pukul 10:00 WIB, korban pun mengalami luka luka dan sedang dirawat intensif di Rumah sakit Koja, Jakarta Utara.
Brigadir CW DAENG S.H. mengatakan bila kejadian ini bisa di jerat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, khususnya Pasal 77 dan 81. Undang-undang ini mengatur bahwa anak di bawah 17 tahun tidak dapat memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM)
Selain itu, Pasal 281 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 mengatur bahwa pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM akan dipidana dengan kurungan penjara paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta.
“Kami sedang menunggu orang tua sopir ini dan juga bos dari pemilik angkot untuk kita mintai keterangan dan pertanggung jawaban kepada korban,”ujar Brigadir CW DAENG S.H.
Dalam peristiwa tersebut pihak kepolisian sedang menunggu orang tua dari Hardiansa dan juga Bos pemilik angkot tsb untuk di mintai keterangan dan pertanggung jawaban.
Report Billy
