Indonesian Disability Dance Summit  2025 Rayakan Hari Tari dan Hari Autism Dunia.

Info Jakarta32 Dilihat
banner 468x60

UPDATETERKINI.ID, Jakarta, Selasa, 22 April 2025, Forum Keluarga Special Indonesia (FORKESI) bersama Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI) akan menyelenggarakan acara puncak Indonesian Disability Dance Summit (IDDS) 2025 dalam format webinar nasional paa Sabtu, 26 April 2025 mendatang sebagai wujud nyata komitmen dalam mendorong ruang inklusif di bidang seni, khususnya seni tari untuk penyandang disabilitas.

Kegiatan yang diadakan sejak 15 Maret hingga 26 April ini telah menginspirasi banyak pihak dengan melibatkan para peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

banner 336x280

Dengan rangkaian program mulai dari pendaftaran, penjurian, voting publik, hingga puncak acara hari ini, IDDS membuktikan bahwa seni dapat menjadi jembatan menuju pemberdayaan, terapi, dan kemandirian bagi para individu dengan kebutuhan khusus.

Sambutan pembuka disampaikan oleh Bapak Syaifullah, S.E., M.Ec., Ph.D., Direktur Film, Musik, dan Seni Pertunjukan, Kementrian Kebudayaan yang turut memberikan apresiasi kepada FORKESI dan ASETI sebagai penyelenggara.

“Kami memberikan dukungan agar kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala dan menjadi ajang seni tari inklusif yang membawa budaya Indonesia ke panggung dunia,”ujarnya,

Webinar IDDS 2025 turut menghadirkan para narasumber kompeten:
Yuke Sri Rahayu, S.Sos., M.A, Deputi Kreativitas, Budaya, dan Desain, Kementrian Ekonomi Kreatif/BEKRAF.
Dr. Rachmita Maun Harahap, ST., M.Sn – Komisioner Komnas Disabilitas
Nia Arianty Nurningsih, Plh. Ketua Umum FORKESI. Agustina Rochyanti, Praktisi Tari, Ketua Umum ASETI Gita Novia, M.Sn, Praktisi Tari Inklusi, ASETI

Para juri sendiri adalah Gita Novia, M.Sn, Praktisi Tari Inklusi & Ketua Dewan Juri IDDS. Shinta Barasa, Praktisi Pendidikan dan Tumbuh Kembang Kebutuhan Khusus. Komang Tri Darmaja, Jewellery Designer yang membanggakan Indonesia dengan mahkota Miss Universe dan Sociopreneur yang peduli dengan inklusivitas

Selama sesi talkshow, para narasumber membahas bagaimana seni tari dapat menjadi media yang memaksimalkan perkembangan neurodivergent serta menjadi ruang inklusi, ekspresi, dan potensi berkelanjutan.

Ketua Panitia IDDS 2025, Nana Sunar Sasih, menyampaikan bahwa ajang ini telah berhasil mengubah paradigma orang tua dan praktisi seni, bahwa tari bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian dari terapi yang mampu membantu tumbuh kembang anak disabilitas serta membuka jalan menuju kemandirian di bidang seni.

Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI), menyambut baik kerja bersama ini. Agustina Rochyanti selaku Ketua Umum menyampaikan IDDS adalah upaya mendekatkan dunia kreativitas khususnya tari bagi insan berkebutuhan khusus dengan masyarakat.

‘IDDS menjadi ruang kesetaraan dan etalase hasil kreativitas seni agar dapat diakses publik yang lebih luas,”terangnya.

Hal senada disampaikan oleh Nia Arianty Nurningsih, Plh. Ketua Umum Forum Keluarga Spesial Indonesia (FORKESI) menuturkan, IDDS merupakan bentuk kerjasama dalam memberikan ruang baru serta mendorong ruang inklusif di bidang seni.

Dukungan juga diberikan oleh seluruh Chapter FORKESI dan DPD DPC ASETI se-Indonesia, para sponsor, donatur, media partner, serta masyarakat umum yang telah memberikan video dukungan dan voting selama masa pemilihan finalis.

Sebagai bentuk keberlanjutan, IDDS akan hadir kembali yakni, Agustus 2025, Kompetisi untuk disabilitas fisik. Desember 2025 – Pagelaran Akhir Tahun IDDS

“Melalui IDDS, kita percaya bahwa neurodiversitas adalah kekuatan, dan tari adalah bahasa universal inklusi. Mari terus merayakan keberagaman dan membangun ruang kreatif yang setara,”ungkapnya.

(Amin)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *