UPDATERKINI.ID, Jakarta-Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menghadiri acara Hari Lahir (Harlah) ke – 79 Muslimat Nahdatul Ulama (NU) yang di gelar di Masjid Istiqlal Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (26/7). Dalam sambutannya Pramono Anung mengapresiasi peran Muslimat Nahdatul Ulama (NU) di DKI Jakarta yang mempunyai kontribusi sangat signifikan untuk menjaga hal yang berkaitan dengan dengan keumatan maupun dalam mendukung pembangunan kota Jakarta.
“Hari ini saya hadir dalam perayaan Harlah ke-79 Muslimat Nahdlatul Ulama karena bagaimanapun, organisasi perempuan Islam ini adalah yang terbesar di republik ini. Di Jakarta, Muslimat NU memiliki kontribusi signifikan dalam menjaga isu-isu keumatan,” ujarnya, didampingi Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, dan Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin.
Menurut Gubernur Pramono, peran Muslimat NU dalam bidang sosial, ekonomi, dan keagamaan telah menjadi pilar penting dalam memperkuat harmoni dan menjaga kehidupan masyarakat Jakarta yang majemuk.
“Kalau organisasi ini terjaga dengan baik, saya yakin persoalan kebangsaan, nasionalisme, dan Bhinneka Tunggal Ika di republik ini akan tetap aman. Itu terbukti di Jakarta hari ini, isu-isu keagamaan dan hubungan antara umara dan ulama berjalan baik. Saya sangat bersyukur atas hal itu,” ungkapnya.
Sebagai organisasi perempuan Islam terbesar di Indonesia, Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta juga dinilai sebagai mitra strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam mendorong pemberdayaan perempuan dan peningkatan partisipasi dalam pembangunan. “Saya bersyukur karena Muslimat NU selama ini terus mendukung pembangunan Jakarta secara signifikan,” ujar Gubernur Pramono.
Ia menambahkan, Jakarta kini tengah bertransformasi menjadi kota global yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dalam visi tersebut, Pemprov DKI menempatkan penguatan peran komunitas, inklusi sosial, serta pemberdayaan perempuan sebagai fondasi utama pembangunan kota.
“Melalui momentum ini, saya mengajak Muslimat NU dan seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan, memperkuat solidaritas, dan membangun Jakarta sebagai kota yang harmonis, maju, dan sejahtera, berpijak pada nilai-nilai agama dan budaya,” paparnya.
(Ade)