DPP IP-KI Rayakan HUT Ke-71 Secara Sederhana

Info Jakarta50 Dilihat
HAJI

UPDATETERKINI.ID, Jakarta-Organisasi masyarakat yang lahir dalam melakukan peran serta aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan arti sejatinya tujuan organisasi tersebut. Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) yang lahir pada tahun 1954 didirikan oleh Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dan nama besar lainnya seperti Jenderal Gatot Subroto, Ratu Aminah, Lukas Kustardjo, Ch Ch Taulu dan masih banyak lagi, bukan suatu organisasi yang luput dari goresan sejarah yang sudah barang tentu perlu polesan, serta kepiawaian kepemimpinan dalam melestarikan dan atau menggelorakan semangat dan nilai-nilai kenegaran berbangsa dan bernegara sebagaimana harapan yang tertuang dalam cita-cita Proklamasi dan UUD ‘45.

“Dalam perannya memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara, memang bukan perkara mudah yang diemban oleh organisasi ini hal ini,” Sekretaris Jenderal DPP IP-KI Troy Aldi Pratama, melalui pesan tertulisnya, Kamis (22/05/2025).

Lebih jauh ia mengatakan, sebagai bentuk tanggung jawab yang kami lakukan sebagai pemegang mandat dan amanat yang tertuang dalam agenda Munas DPP IP-KI ke-XX dua tahun silam, merupakan amanat yang serius kami lakukan.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Umum DPP IP-KI Baskara Sukarya yang didapuk menjadi Ketua Umum DPP IP-KI, tak kalah bersemangat dengan kolega organisasi yang lain.

“Kami melakukan dan menjalankan kegiatan organisasi sesuai dengan amanat dan sebagai pemegang mandat dari Munas ke –XX lalu, tentu menjadi sebagai tonggak revolusi tentu didalam internal DPP IP-KI yang barang tentu ini menjadi obor pembakar semangat juang anak-anak muda yang mulai luntur dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.

Dan ini harus dianggap serius, untuk menumbuhkembangkan kembali semangat dan nilai-nilai kenegaraan dengan memberikan pemetaan sebagai kompas kehidupan berbangsa yang saat ini mulai terjadi penggerusan dari merosotnya nilai moral dan penegakan hukum diberbagai bidang.

“Ini merupakan pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh rakyat Indonesia bukan oleh negara lain, dan organisasi masyarakat harus mengetahui hal ini ditengah-tengah hiruk pikik organisasi masyarakat (ormas) lainnya melakukan tindakan-tindakan yang kurang bahkan cenderung menjerumuskan citra ormas saat ini,”ungkapnya.

DPP IP-KI pun bukan merupakan organisasi yang nihil masalah, ujar Ketua Umum DPP IP-KI Baskara Sukarya yang akrab disapa Pak Bas.

“Kami rasa tidak ada organisasi yang nirmasalah (nihil masalah) bukan juga berarti ormas menjadi keranjang masalah juga.

Tetapi, memang cerminan ormas merupakan cerminan bagaimana bangsa ini dikelola dan justru melalui ormasi ini. Mudah-mudahan, stigma negatif ini harus dapat dikelola dengan adanya arah dan figur yang kuat untuk menghantarkan negara ini kepada tujuan berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita-cita proklamasi dan UUD 1945 yang sudah tentu ini perlu political will yang kuat,”pungkasnya.

Acara memperingati hari jadinya IP-KI yang ke-71 sendri, diselenggarakan di kantor DPP IP-KI di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, dengan sederhana dan dihadiri oleh pengurus harian DPP IP-KI dan para Ketua Dewan Pembina, Dewan Pakar, Dewan Pertimbangan serta unsur DPW dan DPC di DKI Jakarta yang juga bertepatan hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya.

“Ini sebagai penanda dan pengingat bahwa perjuangan para pendahulu kita, begitu heroik dan tentu ini perlu juga menjadi tombol kesadaran yang perlu adanya kebangkitan.

Arti bangkit, bahwa orang dan atau bangsa itu sadar adanya situasi yang tidak baik untuk berangkat ke titik lain yang dinilai baik untuk ditempuh dan ini tentu perlu proses masalah waktu harus cepat dan lambat, baik itu revolusi maupun evolusi harus juga dilihat dari seluruh aspek yang ada. Namun, yang penting adalah adanya sikap sadar dulu dan bangkit, inilah yang menjadi titik tolak yang harus dipahami oleh rakyat dan pemerintah sebagai pemilik sah Republik ini,” tandas Pak Bas.

Rangkaian acara DPP IP-KI yang dilakukan sejak pagi dengan berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata hingga ramah tamah di kantor DPP IP-KI, terselenggara dengan sederhana yang ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng sebaga simbol doa dan harapan serta sebagai bentuk pengukuhan makna organisasi yang perlu menjadi organ sebagai bagian yang tidak dapat dianggap sepele dan ini perlu perhatian yang diberikan oleh para pemegang kebijakan khususnya oleh pemerintah.

“Perlu adanya sikap terbuka kepada perubahan yang mendorong kemajuan mental. Tidak sekedar sebagai pengikut memang berat dan tinggalkan sikap-sikap fanatisme buta terhadap figur pemimpin yang perlu menjadi pengingat bagi siapapun yang diberikan mandat oleh rakyat untuk menjalankan roda pemerintahan sebagai bentuk pemegang mandat agar dapat konsisten menjalankan mandat sesuai cita-cita proklamasi dan UUD ’45,” tutup Ketua Dewan Pembina DPP IP-KI Bambang Sulistomo, yang merupakan anak dari pahlawan kemerdekaan Bung Tomo.

(Imas)

banner HAJI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *